cahaya itu meredup terbawa kantuk ke ubun-ubun
sehingga tak jelas sudah kau siapa
datang dan berpulang dalam pigura
sekaligus tempat kita berkaca
memang kita disini sendirian saja
hingga sinar itu berubah jingga
kita masih disana
diantara sekian banyak warna dan kata
hingga kita tak sempat lagi saling menyapa
hingga kau tepat berada di depanku
lalu kita bertegur sapa dengan nama dan wajah yang benar2 berbeda
masih tak jelas kau siapa
hingga kau perkenalkan dirimu sebagai Ilah
tuhan baru dunia maya
No comments:
Post a Comment