Pelaksanaan kegiatan seksi Litbang tahun 2007 termasuk bagus, tapi dengan beberapa catatan yang harus diperhatikan untuk memperbaikinya di tahun 2008. meski kita harus rada2 pesimis karena sebagian besar sumber masalah/hambatan pelaksanaan kegiatannya ada pada sistem yang ada.
pertama2 yang perlu menjadi perhatian serius Pemerintah adalah sangat mundurnya pencairan dana, baik dari APBD maupun APBN. keadaan ini berimplikasi pada sempitnya waktu yang tersedia untuk melaksanakan semua menu kegiatan yang ada. praktis waktu yang efektif untuk pelaksanaan kegaiatan hanya 3 - 5 bulan saja (Agustus-November). sangat tidak mungkin menghasilkan kegiatan yang benar2 berkualitas dari waktu yang tersedia, apalagi mengingat banyak kegiatan2 di bidang kesehatan yang melibatkan lintas program dan lintas sektor. satu contoh kasus misalnya, kita tidak bisa begitu saja menentukan waktu pelaksanaan pelatihan bagi petugas puskesmas karena jumlah staf di puskesmas yang sangat terbatas ditambah banyaknya staf yang sedang mengikuti tugas belajar (D3 Kebidanan dan D3 Keperawatan)
Masalah kedua adalah masih rendahnya kompetensi petugas kesehatan sebagai fasilitator pelatihan ditambah sangat sedikitnya yang pernah mengikuti pelatihan TOT. lagi2 kita harus berlapang dada jika hasil dari kegiatan pelatihan masih belum maksimal.
untuk kegiatan lain yang menjadi koordinasi Litbang tapi belum sepenuhnya bisa mengelolanya dengan baik adalah pemberian beasiswa bagi pendidikan program study S2 (Magister). Dari awal belum ada rambu2 yang jelas tentang siapa saja yang berhak memperoleh beasiswa pendidikan. tidak ada kesepakatan bersama tentang indikator yang akan menjadi acuan sehingga seseorang berhak mendapatkannya. Untuk Tahun 2008 sangat mendesak dilakukan dengan beberapa pertimbangan;
1. semua staf berhak mendapatkannya dan banyak dari mereka yang memenuhi syarat sehingga harus dibuatkan mekanisme yang sehat (asas persamaan)
2. untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan sehingga harus ada proses seleksi yang terbuka (asas akuntabilitas)
3. dana yang dialokasikan cukup besar sehingga diharapkan mendapatkan hasil yang setimpal (asas efektifitas dan efesiensi)
Yang tak boleh kita lupakan juga adalah pelaksanaan Bintek ke Puskesmas. Kita belum merespons dengan layak berbagai masalah dan tuntutan dari Puskesmas sehingga fungsi Bintek harus dimaksimalkan. Lagi2 kita dihadapkan pada masalah klasik; waktu. Sangat sulit mencari waktu yang pas agar jadwal penanggungjawab kegiatan tidak bertabrakan mengingat banyaknya jadwal supervisi. bersukur tahun ini formatnya sudah diubah sehingga tiap2 seksi tidak lagi menganggarkan supervisi sendiri2. ujung2nya, karena waktu yang tak cukup, satu dua orang yang datang ke Puskesmas, itupun cuma staf sehingga sebagian besar hanya datang minta tanda tangan dan stempel saja. masih mendingan, karena kadang yang lain minta tanda tangan dan stempel puskesmas di Kantor Dikes.
yang terakhir, lagi2 masalah birokrasi keuangan kita. pelaksanaan Riskesdas tahun 2007 terlunta2 dan akhirnya dilaksanakan pada akhir tahun dengan waktu yang sangat mepet. semula pelaksanaannya dijadwalkan bulan agustus-september sehinggga perlu dikaji apakah hasilnya tidak akan bias? penundaan pelaksanannya juga menimbulkan dampak beban moral yang tidak sedikit mengingat banyak calon surveyor yang lulus telah menunggu lama dan pada akhirnya ada yang tidak bisa ikut pada bulan desember dan keluhan karena penambahan jumlah surveyor yang keluar dari prosedur semula (12 orang tambahnnya tidak mengikuti proses seleksi).
akhirnya, banyak dari kekurangan2 yang ada kembali kepada kita semua. kita harus mengakui itu dan berusaha memperbaikinya di masa mendatang. Ingat! jalan kita masih panjang, tujuan kita belum tercapai sementara uang rakyat yang kita habiskan sudah sangat banyak....
cetak halaman ini