Tuesday, September 30, 2008

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H

Mohon Maaf Lahir & bathin

Sekiranya tidak berlebihan jika kita harus membuang ego kita untuk mengemis maaf
pada sesama. Bukankah tidak ada yang luput dari salah? Tapi sebenarnya yang paling
utama adalah belajar sesuatu dari kesalahan yang telah kita perbuat agar kesalahan serupa tidak terulang dan kita segera berubah ke arah yang lebih baik.
Puasa 1 bulan yang telah lewat adalah ujian agar kita menjadi lebih baik, media olah spiritual yang akan membangkitkan hal2 positif dari dalam diri kita untuk kita aplikasikan pada 11 bulan berikutnya. Kita telah belajar bagaimana berdamai dengan nafsu kita yang terus saja menggrogoti pikiran, sikap dan prilaku kita. Semakin susutnya kadar nafsu akan berbanding terbalik dengan semakin membesarnya gairah spiritualitas kita.
Akhirnya segalanya harus kita serahkan kepadaNya, karena pasrah dan ikhlas dalam menjalankan hidup ini adalah kunci terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan. Apakah ada puncak pencapaian tertinggi dari manusia selain kebahagiaan? tidak.
Untuk mencukupkan diri ada baiknya sedikit demi sedikit kita melepaskan diri dari hal2 yang material. Itulah tujuan puasa; beranjak dari material ke immaterial. Dari kebendaan ke spiritual. Kita ikhlaskan hak2 tubuh kita "dirampas", harta kita "dibagi" adalah jalan satu2nya untuk melepaskan diri dari belenggu kebendaan. Kalo hal ini bisa kita mengerti mudah2an kita menjadi lebih ringan berbagi dengan sesama dan tidak melulu mementingkan diri sendiri. Alangkah indahnya apabila kita tidak lagi mendengar ada saudara kita yang tewas terinjak2 hanya untuk mendapatkan sedekah yang tak seberapa, tidak ada lagi tetangga kita yang terpaksa makan nasi aking, tidak ada lagi generasi yang hilang karena gizi buruk, tidak ada lagi anak putus sekolah dan ngemis di jalanan.... Sejatinya puasa harus bisa membebaskan diri kita dan mereka yang membutuhkan. wallahualam bissawab