pukul 12 malam pada sebuah tikungan
sebongkah senyuman menyeringai mencemooh waktu yang telah usai
badan yang tak lagi berlendir
wangi yang tak lagi harum
dan tentu saja senyuman itu mendadak menakutkan
tidak semua orang bisa tersenyum jam 12 malam di sebuah tikungan yang remang-remang
hingga pagi menjelang senyuman itu telah pudar
tak ada satupun laron yang datang
karena mereka sudah tak melihat cahaya
bergumul, menjatuhkan sayapnya dan mati
waktu telah menyergap kita disini
membuat kita terus berubah
menghilangkan satu per satu kebanggaan kita
dari rambutmu, bibirmu, lehermu, payudaramu, perutmu hingga selangkanganmu
tiba-tiba telah menjadi mumi
pukul 12 malam dan kau masih saja tersenyum di tikungan itu
pulanglah..
simpan saja senyummu untuk esok pagi!
gerung, feb 2011
1 comment:
salam kenal yah..
makasih atas kunjungannya
Post a Comment